Dalam kondisi normal, setiap wanita yang sudah mengalami pubertas akan mengalami haid atau menstruasi. Setiap bulan, haid datang secara teratur dan pada umumnya berlangsung dengan durasi yang kurang lebih sama. Namun, pada sebagian wanita haid bisa jadi datang dengan tidak teratur.

Haid atau menstruasi tidak teratur atau menjadi lambat, cepat, bahkan lewat beberapa bulan bisa menandai beberapa kondisi medis. Siklus haid yang tidak teratur atau tidak lancar ini dipicu oleh berbagai faktor dari mulai kondisi kejiwaan, ketidakseimbangan hormon, hingga berat badan yang terlalu rendah.

Kondisi ini jika dibiarkan ditakutkan bisa berujung pada gejala penyakit serius. Lalu apa saja penyebab haid tidak teratur? Berikut ulasan yang diambil dari berbagai situs charmgirlstalk.com milik PT Uni-Charm Indonesia 

  • Menopause dini

Saat wanita akan mengalami menopause, maka hormon di dalam tubuhnya akan mengalami perubahan. Salah satunya adalah perubahan hormon estrogen dan progesteron yang menjadi tidak teratur. Hal ini mengakibatkan siklus haid dapat terganggu.

Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini. Menopause menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya haid menjadi terlambat atau bahkan terhenti sama sekali.

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh terbentuknya kista-kista kecil di dalam indung telur. Keberadaan kista ini membuat hormon menjadi tidak seimbang. Testosteron dapat meningkat melebihi batas normal, yang mana seharusnya pada wanita hanya terdapat sedikit hormon testosteron.

Selain perubahan hormon, PCOS ini berpengaruh pada pelepasan sel telur yang berubah menjadi tidak normal. Hal ini menyebabkan wanita dengan PCOS tidak mengalami haid, atau mengalami haid tetapi darah yang keluar hanya sedikit. Sebagian wanita dengan PCOS juga mungkin akan mengalami keluhan lain, seperti tumbuh kumis atau rambut di bagian tubuh tertentu.

  • Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid terdapat pada bagian leher dan fungsinya adalah untuk memproduksi hormon yang dapat mengatur metabolisme tubuh. Jika kelenjar tiroid ini bermasalah, maka siklus haid juga akan terpengaruh. Gejala yang ditimbulkan saat kelenjar tiroid bermasalah antara lain mengalami kerontokan rambut, mudah lelah, berat badan naik dan turun secara drastis, hingga menstruasi tidak lancar.

Disarankan untuk mengonsultasikan hal ini kepada dokter spesialis endokrin. Dokter akan melakukan tes darah untuk melihat bagaimana kadar hormon tiroid dalam darah.

  • Penyakit kronis

Siklus menstruasi yang tidak lancar juga bisa disebabkan karena penyakit kronis tertentu yang diderita oleh wanita. Salah satu penyakit yang dapat mengganggu siklus haid adalah diabetes.

Gula darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat haid menjadi tidak teratur. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting, hingga menyebabkan haid terlambat.

  • Amenorrhea

Amenorrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Gejalanya ditandai dengan tidak terjadinya haid pada suatu periode atau masa haid. Biasanya siklus haid terganggu selama 3 bulan berturut-turut.

Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Amenorrhea primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami haid ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan amenorrhea sekunder terjadi ketika seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tetapi tidak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan sejak siklus haid terakhir.

  • Alat kontrasepsi

Menggunakan alat kontrasepsi, seperti IUD (spiral) atau pil KB memang bisa menyebabkan perubahan berupa flek di antara siklus haid. Alat kontrasepsi IUD bisa menyebabkan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya atau nyeri perut pada saat haid normal.

Sedangkan pil KB atau pil pencegah kehamilan mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah indung telur melepaskan sel telur. Dibutuhkan waktu hingga enam bulan agar siklus haid kembali konsisten setelah berhenti mengonsumsi pil KB. Alat kontrasepsi hormonal yang ditanam atau disuntik juga dapat menyebabkan haid terlambat.

  1. Kista

Salah satu jenis kista yang mampu memengaruhi siklus haid wanita adalah kista ovarium. Hal ini karena kista ovarium bersifat fungsional, di mana kista dapat muncul memengaruhi siklus dan dapat pula menghilang dengan sendirinya.

Selain mengganggu siklus haid, tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada haid.

  • Kanker rahim

Salah satu gejala awal penyakit kanker rahim bisa ditandai dengan terhambatnya siklus haid. Namun, lain lagi ceritanya bila memasuki stadium lanjut. Pengidapnya, justru bisa mengalami pendarahan yang amat banyak. Bahkan lebih banyak dari pada pendarahan pada haid normal.

Hal yang perlu ditegaskan, gejala stadium awal kanker rahim buka cuma ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

  1. Pola hidup yang tidak sehat

Pola hidup tertentu juga bisa menyebabkan haid tidak teratur. Contohnya, jika seseorang melakukan olahraga yang berlebihan atau mengalami penurunan berat badan yang drastis, hal ini bisa mengakibatkan haid tidak teratur. Tidak hanya itu saja, penyebab haid tidak teratur juga bisa dipicu oleh obesitas, stres, hingga kurang tidur. Begitu pun dengan wanita yang memiliki gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia. Hal ini dikarenakan pola hidup sehari-hari berpengaruh pada produksi hormon di dalam tubuh.

  • Stres

Stres akan mengganggu produksi hormon dan bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus haid, yaitu hipotalamus. Selain itu, stres akan berimbas pada kenaikan dan penurunan berat badan yang drastis yang dapat mengganggu produksi hormon di dalam tubuh. Hal ini akan sangat mengganggu siklus haid.

Pada kasus tertentu, hal ini bisa menyerupai gejala kehamilan palsu. Jika haid terlambat disebabkan oleh stress, disarankan untuk berlatih teknik relaksasi, mengubah gaya hidup, dan rutin berolahraga agar siklus haid kembali lancar.

  • Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormonal pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan indeks massa tubuh 25 30, atau lebih dari 30, memiliki risiko tinggi mengalami haid yang terlambat. Diet dan olahraga mungkin akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab haid tidak teratur.

  • Merokok

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada siklus haid. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.

Wanita yang merokok memiliki risiko yang lebih besar dalam mengalami siklus haid yang tidak teratur.

  • Penyakit celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun akan memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus. Kerusakan usus halus ini akan membuat penyerapan nutrisi di dalam tubuh terhambat, sehingga bisa berpengaruh pada siklus haid yang menjadi tidak teratur.

  • Kenaikan dan penurunan berat badan yang ekstrim

Kenaikan atau penurunan berat badan berhubungan secara langsung dengan kadar lemak di dalam tubuh. Padahal, lemak merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan tubuh untuk produksi hormon seksual.

Oleh sebab itu, adanya perubahan dalam komposisi lemak tubuh akan dapat memengaruhi keseimbangan hormon yang berperan di dalam siklus haid.

  • Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid. Lalu, hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid.

Jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Khusus untuk wanita yang masih berusia di bawah 20 tahun, haid yang tidak teratur bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur.

 

Tags