DPD Partai Demokrat (PD) DKI Jakarta menggelar apel siaga dan penandatanganan cap jempol darah sebagai bentuk dukungan setia kepada kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketua DPD PD DKI Santoso menyampaikan, acara tersebut sekaligus menegaskan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat adalah abal aba alias palsu. Santoso mengatakan, sejak awal berhembusnya gerakan kudeta, kader Demokrat DKI Jakarta setia pada hasil Kongres V Maret 2020 yang memilih dan menetapkan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Dia menduga, terselenggaranya KLB yang cacat hukum Jumat lalu itu, menunjukkan adanya oknum kekuasaan yang terlibat. Atas dasar itu, dia meminta pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM tidak melegalkan kepengurusan Demokrat hasil KLB Deli Serdang. “Sikap kami juga sebagai bentuk agar kebenaran ditegakkan serta membuka hati pemerintah untuk tidak berbuat dzalim kepada Partai Demokrat,” ucap Santoso.

Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) yang berlangsung di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), diprediksi masih memiliki peluang untuk mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (SK Kemenkumham). "Tetap ada (peluang) karena kan Moeldoko adalah pejabat pemerintah," kata pengamat Politik, Hendri Satrio kepada Kompas.com, Sabtu (6/3/2021). Kemungkinan SK Kemenkumham tidak akan turun jika Moeldoko tidak direstui Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Jika ia melihat proses keberlangsungan KLB, tampaknya Moeldoko sudah mendapat restu dari Jokowi. "Kemungkinan sih kalau kita lihat kemarin dukungan atau tidak ada yang bertindak atau lancar lancar saja. KLB nya, ya sangat mungkin diterima sih tapi ya kita lihat lah," ujar dia.

Sebelumnya, KLB kubu kontra AHY tetap terselenggara pada Jumat (5/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di Sumatera Utara. Bahkan, KLB itu menentukan ketua umum yang diklaim untuk menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono. Dilihat dari siaran Kompas TV, dalam KLB tersebut diputuskan bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum PartaiDemokrat.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021 2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Tags